Thursday 12 March 2015

Get to know your phobia.

"Becoming fearless isn't the point. That's impossible. It's learning how to control your fear, and how to be free from it."
-Veronica Roth (Divergent)

Dari quotes di atas dapat kita simpulkan bahwa nggak ada seorangpun di dunia ini yang fearless, alias nggak punya ketakutan sama sekali. Semua orang punya ketakutan, sekecil apapun ketakutan itu. Misalnya, takut sama kecoa terbang, takut sama semut (?) etc. Tapi ketakutan itu bisa berubah jadi sesuatu yang lebih besar, yaitu phobia.

Apa itu phobia? Phobia adalah ketakutan yang ekstrim terhadap sesuatu (bisa berupa benda, tempat, situasi, benda hidup). Phobia adalah jenis ketakutan yang serius dan lebih ekstrim dari ketakutan yang sederhana. Lebih dari 50 juta penduduk Amerika dan 10 juta penduduk Inggris merasa memiliki phobia. Penyebab phobia memang belum diketahui secara pasti, tapi beberapa ilmuwan beranggapan kalau phobia disebabkan karena adanya trauma. Bagaimana kita tau kalo ita punya phobia? sebenernya, kita nggak perlu ke dokter untuk mendeteksi apakah kita punya suatu phobia atau nggak. Kita bisa 'mendiagnosa' nya sendiri. Nah, untuk mengetahui phobia apa yang kamu punya, here's 10 (most common) phobias in the world :

1. Arachnophobia - Fear of spiders.

Kamu pernah masuk ke kamar mandi terus liat laba-laba di dalem bak mandi atau di wastafel? gimana reaksimu? Apakah kamu jadi gugup, bedebar-debar, merinding (meskipun laba-labanya cuma kecil, dan kalo di logika nggak akan bisa nyakitin kamu) ? bisa jadi kamu punya phobia terhadap laba-laba. Dan kalo kamu phobia sama hewan yang satu ini, kita sama.. *yeaayy toss* In fact, phobia ini lebih banyak dimiliki oleh kaum perempuan 4x lebih banyak dari laki-laki (48% perempuan, 12% laki-laki.


2. Ophidiophobia - Fear of snakes.

Phobia terhadap ular adalah jenis phobia paling sering nomor 2 yang dimiliki oleh orang-orang. Biasanya orang dengan Ophidiophobia takut sama ular karena takut digigit, dan skenario terburuknya mereka harus mati karena digigit ular. Beberapa orang dengan phobia ini menghindari kota-kota tertentu hanya karena kota tersebut memiliki banyak ular. Yaah.. keliatannya orang dengan phobia ini nggak cocok ikut kelompok pecinta alam deh haha.



3. Acrophobia - Fear of heights.

Pusing, gemeteran, lutut lemas saat turun tangga atau naik ke atas sesuatu yang tinggi? Yak kita sama :v sama-sama phobia ketinggian. Kalo aku, naik kursi aja takut, kan nggak banget tuh-_-" Dibandingin laba-laba, takut tinggi ini lebih mengganggu buat aku. Karena aku jadi terbatas untuk melakukan sesuatu, misalnya gini, aku jadi nggak bisa manjat sesuatu yang tinggi, atau naik ke atas tempat yang tinggi. 


4. Agoraphobia - The fear of open or crowded place.

Phobia ini adalah bentuk yang ekstrim dari anxiety. Orang-orang dengan phobia ini biasanya lebih suka di rumah, menghabiskan waktu sendiri, dan sulit bersosialisasi. Lebih mirip kayak introvert, tapi lebih tertutup akan dunia luar. 

5. Cynophobia - The fear of dogs.

Bukan takut dikejar anjing lho ya. Kalo ini beda lagi. Umumnya orang dengan phobia ini langsung freaked out kalo liat anjing, sama aja kaya takut sama laba-laba, tapi ini anjing. Meskipun cuma gambar, mereka bisa langsung ketakutan. Mereka takut anjing jenis apa aja, mulai dari Chihuahua sampe Great Dane. Banyak yang bilang kalo penderita Cynophobia ini lebay, tapi guyssss.. ga ada phobia yang lebay. Karena phobia nggak terjadi begitu saja, pasti ada sebabnya. Dan kita sendiri kan ngga bisa minta mau punya phobia kaya apa :v kaya phobia sama cowok ganteng gitu, kalo liat cogan bawaannya pengin meluk (?)


6. Astraphobia - The fear of thunder / lightning.

Penderita Astraphobia jelas nggak suka sama yang namanya ujan. Bukan karena ngingetin kenangan sama mantan *eh* tapi karena ujan berarti ada petir, dan ada petir berarti OH MY GOD ADA PETIR GUE HARUS GIMANAAA?!! ya kira-kira gitu deh.



7. Claustrophobia - The fear of small spaces.

Pernah merasa ada yang ganjil saat naik lift, atau masuk ruangan yang sempit? keganjilan itu dapat berupa rasa takut yang kamu nggak bisa jelaskan. Brace yourself, maybe you have claustrophobia. Penderita claustrophobia biasanya akan merasa sesak napas ketika masuk ke sebuah ruangan yang menurut mereka sempit. Bukan cuma ruangan kosong yang sempit lho, bisa juga ruangan yang berisi penuh dengan orang yang menyebabkan ruang gerak si penderita terbatas. Aku pernah punya claustrophobia dulu, yaitu aku takut ketika ada di ruangan, terus pintunya ditutup. Juga ketika aku harus menyusup diantara banyak / masuk ke ruangan yang penuh sesak dengan orang. Tapi itu dulu maahh, karena aku udah berhasil bebas dari claustrophobia *prok prok prok* Btw, squidward juga claustrophobia lho.

8. Mysophobia / Germaphobia - The fear of germs.

Kuman? what? kuman? Yep, kuman. Jangan ketawa dulu. Karena bagi sebagian orang, kuman bukan sesuatu yang bisa dianggap remeh. Bagi penderita phobia ini, mereka bisa mencuci tangan berkali-kali setelah menyentuh sesuatu yang mereka anggap kuman. Umumnya, disebabkan karena mereka takut tertular penyakit akibat kuman yang mereka sentuh. Public toilets juga jadi salah satu musuh mereka. Dan hand sanitizers mungkin salah satu barang yang selalu mereka bawa di tas mereka. 



9. Aerophobia - Fear of flying.

Terbang di sini maksudnya terbang dengan pesawat, balon udara, semacemnya ya. Agak mirip sama Acrophobia sih, tapi yang satu ini takut kalo terbang aja. Mereka kebanyakan takut terbang karena takut kecelakaan. Padahal, resiko kecelakaan udara jauh lebih kecil dari kecelakaan darat. Menurut fakta dari Buzzfeed, kemungkinan kita kecelakaan pesawat adalah 1 banding 1.000.000 

10. Trypophobia - The fear of holes. 

Beberapa waktu lalu, trypophobia sempat ramai dibicarakan di sosial media. Banyak orang yang memposting foto lubang-lubang nggak beraturan dengan caption "Kalo kamu nggak kuat ngeliat ini, kamu trypophobia" lalu banyak orang berbondong-bondong meng klaim dirinya mengidap trypophobia. Sebenernya trypophobia nggak se-sederhana itu. Karena jijik dengan phobia itu beda. Banyak orang salah mengartikan jijik sebagai takut. Umumnya penderita phobia ini takut melihat benda yang memiliki lubang tidak beraturan yang didalamnya terdapat sesuatu berbahaya. 

Bonus : 11. Omphalophobia - The fear of belly buttons.

This is kinda hilarious, but this phobia exist guys. Ini bukan phobia yang sering dialami, cuma lucu aja hehe. Tapi penderita phobia ini jarang sekali. Bayangkan, mereka harus melekat dengan sesuatu yang mereka takuti (pusar) seumur hidup! Hahah. Biasanya orang dengan Omphalophobia akan takut kalo harus menyentuh pusar seseorang. 

Gimana? Kamu punya salah satu phobia di atas? Jangan panik. Phobia bukan sesuatu yang memalukan. Phobia itu umum sekali. Dan tidak perlu mencari-cari obat untuk menyembuhkannya karena obatnya ada pada dirimu sendiri. Sebetulnya kamu bisa pergi ke psikiater / terapis, tapi yang lebih efektif adalah mengobatinya sendiri. Beberapa orang mencoba menyembuhkan phobia dengan shock therapy, ada yang mencoba mengalihkan pikiran ketika berhadapan dengan ketakutannya itu, dll. Tapi yang lebih penting sebenarnya, kamu punya kemauan dari dalam dirimu sendiri untuk menyembuhkannya. Cobalah meyakinkan pada diri sendiri bahwa ketakutanmu itu tidak nyata. Bahwa semuanya terbentuk dari pikiranmu sendiri. Yaahh susah sih emang, akupun sampe sekarang belum bisa lepas dari ketakutan sama laba-laba dan ketinggian, tapi aku sedang dalam proses menyembuhkan. Ketika aku berhadapan sama ketakutanku, aku selalu bilang sama diriku sendiri kalo "I'm stronger than my fears." kalo perlu nyanyiin lagu Let It Go bagian "...the fears than once controlled me, can't get to me at all" :v Tapi balik lagi, intinya bukan menjadi seseorang yang tidak punya ketakutan, tapi gimana cara kita bebas dari ketakutan kita itu. Karena menjadi berani adalah sebuah pilihan. And being brave is start from yourself. :) 

source :
http://www.medicalnewstoday.com/articles/249347.php
https://www.youtube.com/watch?v=4XYsn7LVEAI

this is purely my own thoughts with some facts from the source above. please respect my post, and give credits if you copy this post as your work. 


Monday 2 March 2015

TODAY NEWS

 CHINA SELIDIKI ANAK MANTAN JENDERAL MILITER TERKAIT DUGAAN KORUPSI

China Selidiki Anak Mantan Jenderal Militer Terkait Dugaan Korupsi


Beijing - Pengadilan China tengah menyelidiki 14 pejabat senior militer terkait kasus korupsi. Salah satunya ialah anak mantan jenderal militer, yang pernah memegang jabatan penting dalam korps militer China.

Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Senin (2/3/2015), Kementerian Pertahanan China menyebut salah satu pejabat militer yang diselidiki ialah Guo Zhenggang. Dia merupakan anak Guo Boxiong yang seorang purnawirawan jenderal dan terakhir menjabat Wakil Ketua Komisi Militer Pusat tahun 2013 lalu.

Guo Zhenggang (45) yang berpangkat Mayor Jenderal ini, menjabat Wakil Ketua Komisioner Politik untuk wilayah Zhejiang. Menurut Kementerian Pertahanan, Guo tengah diselidiki atas kecurigaan pelanggaran hukum.

Namun tidak disebut lebih lanjut kasus yang menjeratnya. Di China, tindakan melanggar hukum seringkali menjadi sebutan halus untuk tindak pidana korupsi.

Rumor yang menyebut Guo terseret kasus korupsi sebenarnya sudah beredar luas di kalangan media massa China. Namun Guo sendiri belum bisa dimintai komentar atas kasusnya ini.

Berita soal kasus korupsi yang menjerat Guo ini, muncul setelah salah satu mantan pejabat tinggi militer China yang bernama Xu Caihou, mengaku dirinya menerima suap dalam jumlah besar, sebagai imbalan atas bantuan kenaikan pangkat.

Kementerian Pertahanan menyatakan, pengumuman soal penyelidikan korupsi terhadap pejabat tinggi militer ini dimaksudkan untuk menunjukkan keseriusan penyelidikan korupsi dalam tubuh militer.

"Militer benar-benar serius memerangi korupsi," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan China.

Presiden Xi Jinping mengepalai Komisi Militer Pusat, yang mengawasi sekitar 2,3 juta personel militer China. Saat awal menjabat, Presiden Xi bersumpah akan menjadikan pemberantasan korupsi dalam tubuh militer sebagai salah satu tujuan utamanya.

sumber : detik.com

OPINI :

Saya setuju dengan langkah pemerintah China dalam memberantas korupsi. Hukum seharusnya berlaku adil dan tidak berat sebelah. Tidak memandang apakah itu pejabat atau rakyat kecil. Apabila melakukan sesuatu yang melanggar hukum, harus dikenakan sanksi yang berlaku. Terlebih apabila yang dilakukan merugikan negara seperti korupsi.

Indonesia seharusnya dapat mencontoh negara China dalam hal penegakan hukum yang tegas. Karena menurut saya hukum di Indonesia masih tergolong lemah. Para penegak hukum di Indonesia seringkali masih belum dapat bertindak adil. Hukum di Indonesia masih terkesan berat sebelah. Banyak kasus seperti pejabat yang korupsi namun dapat bebas.
Indonesia masuk dalam salah satu negara terkorup di dunia. Padahal Indonesia memiliki banyak lembaga pemerintah yang sudah berkomitmen untuk memberantas korupsi, namun lembaga yang bersangkutan malah melakukan korupsi yang merugikan negara. Saya rasa apabila hal ini terus terjadi, pantas apabila Indonesia disebut sebagai negara BERKEMBANG, dan bukan negara MAJU  sampai beberapa puluh tahun ke depan.

Hal korupsi, menurut saya adalah suatu hal yang bisa 'dipupuk' maupun dicegah sejak dini. Dimulai dari siswa di sekolah. Mengapa dapat dipupuk? karena apabila kegiatan seperti mencontek, berbuat curang, dsb yang dilakukan siswa disekolah tidak segera di tangani, siswa tersebut akan menganggap hal itu wajar dan akan terus melakukannya. Lebih perahnya lagi, semakin bertambahnya usia ia akan mengembangkan kecurangan-kecurangan kecil itu menjadi kecurangan yang lebih besar nantinya. Seperti korupsi.

Namun hal tersebut tentu bisa kita cegah. Sebagai siswa, kita harus membiasakan diri untuk berbuat jujur dan taat aturan mulai dari hal kecil. Karena, kita adalah masa depan Indonesia. Mau jadi apa Indonesia kalau para pemimpinnya kelak gemar berbuat curang?
Sebagai orang tua dan guru mungkin dapat mengajari anak didiknya untuk berbuat jujur. Karena apa yang diajarkan oleh Anda tentu akan berpengaruh bagi bangsa kita nantinya.

Kesimpulannya, korupsi tidak terjadi begitu saja. Pasti ada suatu proses. Nah, kitalah yang akan menentukan masa depan Indonesia esok. Indonesia seperti apa yang kita inginkan? Tentunya Indonesia yang maju dan bersih dari korupsi. Maka marilah kita bersama-sama memberantasnya mulai dari sekarang!

Friday 20 February 2015

#ThrowbackThursday

First of all, i'd say Happy Chinese New Year for everyone who celebrate it! May happiness and prosperity will always be around us today and forever yaayy!^^
Seperti judulnya, kali ini kita bakal membahas tentang #ThrowbackThursday a.k.a #TBT. FYI, sebenernya sih postingan ini mau aku post kemarin, tapi gara-gara laptop tiba-tiba error dan akhirnya harus nunggu beberapa saat sampe bisa bener, eh begitu bener malah lupa mau nge-post *kokmalahcurcol--" Ok, back to the main topic, hashtag ini populer banget dikalangan pengguna instagram & twitter. Sebenernya apa sih #ThrowbackThursday itu? Jangan sampe kita nge-post sesuatu di insta terus kasi hashtag #tbt tapi ngga tau artinya apa cuma biar keliatan gawl :v

Pengguna instagram memposting foto ini di account mereka
pake hashtag #ThrowbackThursday.      

ada lebih dari 46 juta foto yang dipost di instagram
 menggunakan hashtag #ThrowbackThursday



Well, sebenernya istilah #ThrowbackThursday sampe saat ini belum masuk ke dalam KBBI atau kamus resmi manapun, tapi menurut Urban Dictionary (http://www.urbandictionary.com/) #ThrowbackThursday / tbt, adalah singkatan yang biasa digunakan sebagai caption foto yang diupload ke internet untuk menunjukan bahwa foto tersebut diambil beberapa waktu yang lalu (bisa diartikan beberapa tahun, minggu, bulan, dsb). Misalnya gini : #ThrowbackThursday chilhood memories, with my sister (picture attached)
Jadi kalo misalnya nih, ada yang nge-post foto kucingnya lagi bobok terus dikasi caption throwback thursday, eerrr... seriously?

Terus bedanya #ThrowbackTuesday sama #ThrowbackThursday apaan? 
Gini, sebenernya itu sama aja. Enggak ada aturan khusus kapan kamu harus nge-post foto throwback-mu. Tapi beberapa ig-ers memang meng khususkan itu nge-post foto throwback di hari selasa atau kamis. Karena di hari yang lain, mereka juga ada hashtag lain untuk foto yang bakal mereka post, kayak #ManCrushMonday, #WomanCrushWednesday, #MusicMonday etc. Yaaa.. singkatnya, hashtag disesuaikan dengan huruf awal hari tersebut. Jadi mereka bisa nge-post di instagram secara rutin. Misalnya, hari ini senin, jadi aku mau ngepost fotonya Niall terus aku kasi hashtag #ManCrushMonday <3 wkwkw :p. Terus hari kamis aku mau ngepost fotoku pas kecil kasi hashtag #tbt. Jadi account instagram mereka ngga akan pernah sepi, karena tiap hari ada "jadwal" foto yang harus diupload di ig.

Terlepas dari "sekedar hashtag" dan "sekedar seneng-seneng" aja, Kalo dimaknai secara serius, #Tbt punya makna yang dalem. Dengan 'throwback' berarti kita melihat kembali ke belakang, apa aja yang udah kita lakukan selama hidup kita. Juga, dengan thowback, membuat kita nggak akan pernah lupa dari mana kita berasal, jalan apa saja yang telah kita lalui, siapa saja yang pernah ada di dalam hidup ini dan mengantarkan kita hingga sejauh ini. Simple nya, kalo mau dimaknai serius, throwback itu kayak refleksi. Tapi karena nggak semua orang suka refleksi, atau punya waktu untuk refleksi, #tbt bisa jadi 'alternatif'. Bedanya sama refleksi, kalo #tbt, orang cenderung lebih suka mengenang kenangan yang indah atau baik-baik aja. Salah satunya mungkin karena di share ke orang lain juga.

Ada yang bilang, kalau hidup jangan suka ngeliat ke belakang. Some people agree with that statement, tapi kalo aku kurang setuju. Karena dengan ngeliat ke belakang, kita bisa liat seberapa besar perubahan yang telah kita buat dalam hidup kita dan jadi termotivasi. Dan kalo itu kenangan yang baik, kenangan itu bakalan jadi semacem "cinderamata" yang ada di otak kita dan nggak akan pernah hilang, contohnya kenangan masa kecil, kenangan jadi juara kelas, kenangan dapet hadiah, etc.

Aku termasuk salah satu orang yang suka 'throwback', asyik aja. Kadang banyak juga pengalaman-pengalaman lucu yang bikin ketawa sendiri :3 Suatu hari aku pernah throwback dan sadar, banyak hal yang udah aku lalui, meskipun aku hidup di dunia ini belom lama. Aku inget-inget lagi, dulu waktu SD aku pernah punya cita-cita jadi penulis, komikus, fotografer, punya kedai kopi, jadi kasir, dll. Sekarang sih malah bingung kalo ditanyain soal life-goal wkwk.. yaahh orang sih mesti punya life goal ya, tapi kadang life goal emang nggak selalu sejalan sama jalan hidup. Dulu aku pernah mau belajar bahasa Mandarin, Korea, Jepang, Prancis, tapi nggak pernah sampe tuntas. Dulu aku pernah mau nulis novel, tapi baru berapa halaman terus mangkrak, karena ngga ada mood untuk ngelanjutin. Dulu sempet mau daftar jadi model cover majalah, tapi setelah diinget-inget lagi, dulu aku pendek banget and really, i'm not photogenic at all. Dulu aku punya cita-cita masuk salah satu SMA favorit, dan sekarang aku udah diterima di sekolah itu lewat jalur prestasi. Beberapa tahun yang lalu, aku pengin banget nonton konser band favoritku~ karena keliatannya impossible banget mereka mau kesini, eh taunya beberapa taun setelah itu, aku bisa beli tiketnya dan tinggal countdown aja *One Direction i'm comiiiinggg~ :* Hal-hal itu yang bikin aku jadi "Oiya, kayaknya aku mesti ngelanjutin novelku deh" atau "Oiya, kayaknya mulai belajar Mandarin lagi asik nih" dan bermacam oiya-oiya yang lain. Hal itu juga yang bikin aku termotivasi lagi, membangkitan api "semangat lama" yang udah mulai padam. Memunculkan cita-cita lama atau ide-ide yang belum sempet diwujudkan di masa lalu, dan mewujudkannya lagi saat ini.

#Tbt buat aku bukan sekedar hashtag, #tbt kayak 'time travel' ke masa lalu. Mengenang lagi sesuatu yang udah lalu dalam hidup kita, terus kita bagikan pengalaman itu ke seluruh dunia, bonusnya kita dapet 'like' dari orang yang mungkin pernah mengalami hal yang sama atau bahkan ada di dalam kejadian itu. So guys, what are you waitin' for? Start scanning your old photos and post it with the hashtag #ThrowbackThursday! I'll see ya next time! ;) xoxo





Disclaimer :
All these picture were sceen captured and taken by myself. 
Any thoughts here are purely my own. 
Tags :
ThrowbackThursday, TBT, What does TBT means, Throwback


Friday 28 November 2014

GO GREEN!

Go green, sepertinya bukan sebuah kata yang asing bagi kita. Saat ini, dunia tengah gencar melakukan go green atau gerakan penghijauan dengan berbagai cara. Mengapa? rupanya dunia mulai sadar bahwa tidak selamanya kita bisa "semena-mena" terhadap alam ini.

Go green sendiri berarti gerakan penghijauan, atau suatu upaya untuk menyelamatkan bumi kita dari pemanasan global dan pencemaran lingkungan. Dunia mulai menyoroti berbagai persoalan di bidang pencemaran lingkungan. Baik itu pencemaran air, udara, maupun tanah. 
Bayangkan saja bumi adalah tubuh manusia, apabila terus-terusan terjadi pencemaran dalam tubuh manusia akibat racun, asap, dan lain sebagainya tentu tubuh tersebut tidak dapat masuk dalam kategori sehat lagi serta kemungkinan usia harapan untuk hidupnya dapat berkurang. Jika kita terus-terusan melakukan pencemaran terhadap bumi, entah berapa lama lagi kita dapat bertahan di planet ini. 

Berkaitan dengan hal tersebut, muncullah sebuah upaya untuk penyelamatan lingkungan dengan cara Reduce, Reuse, Recycle, Replace, Recovery atau yang lebih dikenal dengan 5R. Konsep 5 R sendiri berasal dari 5 kata dalam bahasa Inggris yaitu Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan kembali), Recycle(Mendaur Ulang), Replace (Menggunakan kembali) dan Recovery (memperbaiki).

1. Recycle
Recycle atau mendaur ulang pada prinsipnya adalah mendaur ulang sesuatu untuk digunakan lebih lanjut. Contohnya, kita mendaur ulang sampah organik untuk dijadikan pupuk kompos. Atau mendaur ulang sampah logam untuk dijadikan suatu barang yang lebih berguna. 
2. Reuse
Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai. 
3. Reduce
Reduce atau Pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Kita dapat melakukan reduce dengan membeli produk-produk refill/isi ulang. 
4. Replace
Replace atau Penggantian adalah kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu barang atau memakai barang alernatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah. Contohnya mengubah menggunakan kontong plastik atau kertas belanjaan dengan membawa tas belanja sendiri yang terbuat dari kain.
5. Recovery
Recovery adalah perolehan kembali komponen-komponen yang bermanfaat dengan proses kimia, fisika, biologi, dan atau secara termal.
Perusahaan-perusahaan besar sudah mulai menerapkan konsep 5R ini. Contohnya, mendaur-ulang kertas-kertas yang tidak terpakai menjadi kertas lagi sehingga mereka dapat menggunakannya kembali. 
Nah, bicara tentang Go green, kita pun dapat ikut ambil bagian dalam menyelamatkan bumi ini (ciyee bahasanyaa.. :p)  soalnya kita kan bakalan cuma tinggal di planet ini, masa iya kalo bumi udah tercemar parah terus kita mau pindah ke Bulan? 

Tidak perlu melakukan sesuatu yang muluk-muluk, cukup kita mulai dari yang sederhana. Kita mulai dengan memperhatikan lingkungan sekitar kita. Coba ingat, berapa banyak sampah plastik yang kamu buang hari ini? Mungkin tidak terhitung. Saat ini barang-barang dari plastik sudah hampir mendominasi kehidupan kita. Ketika kita berbelanja di minimarket, tentu kita mendapatkan plastik sebagai wadah untuk membawa belanjaan kita. Setelah kita sampai dirumah, plastik itu berakhir di mana? pasti sebagian dari kalian akan menjawab di tong sampah. Tapi riwayat si plastik minimarket belum berakhir disitu, setelah di buang di tong sampah dan melalui perjalanan panjang, plastik tadi akan sampai di TPA alias tempat pembuangan akhir. Nah, disitu tempat berkumpulnya si kantong kresek dan kawan-kawannya (botol plastik, kaleng, botol kaca, sampah logam, dsb) kantong kresek tadi paling tidak akan tinggal di bumi ini selama kurang lebih 10-12 tahun sebelum akhirnya terurai. 12 tahun, bro! itu sama aja waktu yang diperlukan untuk gedein anak dari bayi sampe SMP! *eh ngaco* tapi serius, 12 tahun itu tidak lama dan itu baru satu kantong plastik. Padahal, seperti yang sudah aku sebutin tadi, temennya kantong plastik itu banyak dan rata-rata mereka semua butuh waktu lebih dari 10 tahun untuk terurai (kecuali kertas & karton serta sampah organik). Bayangin deh, botol kaca butuh waktu 1 juta tahun untuk terurai dan botol plastik tidak dapat diperkirakan waktu hancurnya! Apakah kita sempat terpikir demikian ketika membeli air minum dengan kemasan plastik atau kaca? hmmm... aku rasa sih nggak ya. 

Maka dari itu, mulai sekarang marilah kita peduli dengan lingkungan sekitar kita. Jangan pernah terpikir "Ah, kenapa harus gue? kan orang lain bisa ngelakuin" jika semua orang punya pola pikir seperti itu, kapan mau ada perubahan? Kalau bukan kita siapa lagi? Mau nunggu anak cucu kita yang memperbaiki bumi ini? it's too damn late, dude. 
Sebagai langkah awal, kamu dapat mengurangi penggunaan sampah plastik dengan membawa tas belanja saat belanja di minimarket. Atau mungkin membawa botol minum sendiri saat berpergian. Selain lebih sehat, kita dapat mengurangi penggunaan botol plastik. 

Tapi go green itu nggak harus membosankan kok! Kita bisa berkreasi dengan barang-barang bekas untuk menghasilkan barang yang baru atau dengan kata lain kita melakukan reuse. 
Aku juga melakukan re-use lhooo. Pertama, karena aku prihatin sama sampah-sampah botol kaca yang ada dirumah, numpuk dipojokan gudang gak pernah tersentuh. Kedua, karena aku bosen di depan laptop terus dan pengin melakukan suatu aktivitas yang menyenangkan :p. Kan sayang kalo harus dibuang gitu aja, apalagi waktu untuk terurainya sampai 1 juta tahun (bahkan ketika aku udah nggak hidup, botol kacanya masih ada di bumi o.O) Akhirnya aku iseng-iseng bikin candle holder dari botol kaca tadi. Yaahh..bisa dibilang lumayan berhasil ya. Yang penting, botol kaca tadi sekarang punya kegunaan dan nggak lagi disebut "sampah" karena bentuknya sekarang udah unyuuu :* lol. 
Bagi yang penasaran, aku sempet foto step-by-stepnya kok. Silahkan disimak baik-baik :






Perlengkapan yang kalian butuhkan adalah :
  • botol / toples kaca yang sudah dikosongkan isinya. eh anu itu maaf ya masih ada merk-nya lupa di blur :v
  • gunting. gunting merk apa aja boleh, asal jangan gunting kuku sama gunting rumput aja.
  • renda. kalo bisa yang bentuknya gede + panjang seperti yang ada di gambar ya. tapi kalo kalian suka layering, maka kalian boleh pilih renda yang kecil, setelah itu ditumpuk-tumpuk.
  • Lem tembak. tapi seandainya kalian nggak punya lem tembak, nggak usah khawatir dan nggak usah nyolong lem tembak di toko. Sebagai gantinya, kalian bisa pake all-purpose glue, kayak LEM UH*, LEM ALTE*O, dsb. 
  • Lilin. ukuran apa aja bebas. Tapi aku saranin sih yang kecil aja, soalnya biar muat masuk ke dalam holder-nya. Tapi kalo kalian suka lilin yang besar juga nggak apa-apa koooookkk :3

STEP 1 :
  • Kelupas kertas merk yang ada pada botol kaca sampai bersih. Bisa juga menggunakan air agar lebih mudah. Kalo ingin lebih gampang lagi, rendam dulu botol di dalam air yang sudah dicampur cuka selama 5 menit, setelah itu kertas bakal lebih mudah dikelupas.


STEP 2 :
  • Potong renda seukuran botol kaca. 

STEP 3 :
  • Tempelkan renda tadi melingkari botol kaca. Pastikan renda menempel di botol kaca dengan kuat, jangan sampai terlihat kendur. 

STEP 4 :
  • Tunggu lem hingga kering. Kira-kira setelah renda ditempel hasilnya akan seperti ini.

STEP 5 :
  • Masukkan lilin ke dalam holder, dan nyalakan. Jika posisi lilin terlalu ke dalam, bisa menyalakannya dengan bantuan korek api tembak atau dengan spageti instan yang belum dimasak.





TADAAA!!
Ini penampakan candle-holdernya ketika lilin dinyalakan di ruangan gelap.

Semoga tutorial candle holder ini memberi inspirasi untuk kalian yang ingin mulai melakukan re-use terhadap barang-barang yang sudah tidak terpakai namun sebenarnya masih berguna. Oiya, kalo kalian melakukan tutorial candle holder ini, upload hasil karya kalian di instagram dan mention aku yaa (@itsnadineorionna) atau tweet aku (@pubertyhoran). 

Well, semoga artikel ini menambah wawasan kalian akan go green dan menyalakan api semangat kalian untuk ikut ambil bagian dalam aksi penyelamatan bumi kita ini. See you next time! xx :)

Friday 26 September 2014

Kreatifitas Tidak Pada Tempatnya

Kita semua pasti setuju bahwa kata 'kreatifitas' biasanya dihubungkan dengan hal-hal yang positif. Contohnya, orang-orang yang kreatif biasanya memiliki ide-ide yang inovatif dan cara berpikirnya-pun 'beda' dengan orang kebanyakan (atau kalo guru TIK-ku bilang berpikir bercabang-cabang :p). Tapi, terkadang kreatifitas yang seharusnya bersifat positif itu bisa dilakukan di tempat yang salah.

Contoh yang mudah untuk menjelaskan bahwa orang kreatif itu terkadang salah tempat adalah meja. Lho kok meja? Nah, kita semua yang pernah merasakan duduk di bangku sekolah, pastinya pernah melihat paling tidak satu-dua coretan atau gambar di meja sekolah kita, kan? Kalau cuma coretan bolpoin karena tidak sengaja, mungkin bisa dimaklumi. Tapi seringnya, coretan tersebut sudah tidak bisa digolongkan ke dalam kategori tidak sengaja...karena bentuknya gambaran atau tulisan macam "Spongebob <3 Dora" atau yang lebih alay dan parah "sms aku ea 086066XXXXX".

Kebetulan aku juga masih menjadi siswa kelas IX di SMP PIUS BAKTI UTAMA GOMBONG, otomatis aku masih berhubungan sama yang namanya kelas komplit beserta meja kursi di dalamnya. Setahun yang lalu, pihak sekolah mulai memberlakukan "Moving Class" jadi yah...lumayan lah kelasnya bisa pindah-pindah, dan kami nggak harus menetap di kelas yang sama selama satu tahun. Tapi kerugian dari moving class tersebut, siswa jadi merasa makin 'bebas' untuk mencoret-coret meja karena kemungkinan ketahuannya kecil sekali (soalnya kelas pindah-pindah sesuai mata pelajaran). Dan hampir semua meja di sekolahku tidak luput dari coretan satupun. Kalo di atas meja sedikit coretannya, coba periksa di laci... karena "orang kreatif" yang masih malu-malu, biasanya lebih suka menuangkan pikirannya di tempat yang agak tersembunyi.

Jujur, kalau lagi bosen di kelas, aku suka memperhatikan coretan-coretan di meja yang kutempati. Kadang coretan tersebut hanya sebuah inisial nama atau motif hati yang sangat absurd. Tapi sekarang, coretan tersebut sudah berkembang menjadi ringkasan suatu materi pelajaran (mungkin buat contekan kali, ya?), gambaran kartun, atau semacam pesan yang ditujukan kepada seseorang (hellooo? it's 2014, dude. email ada, facebook, twitter, hp juga ada. ngapain repot-repot nulis pesan di meja? *facepalm*). Tidak jarang juga aku menemui coretan berupa makian yang ditujukan kepada seseorang, bahkan gambar-gambar porno dilengkapi kata-kata jorok. Miris! Inikah cermin pelajar sekarang ini? Padahal jelas-jelas tertulis di buku tata tertib sekolah bahwa mengotori sarana pra sarana sekolah (termasuk meja-kursi) akan dikenakan poin 5 dan diharuskan untuk membersihkan fasilitas sekolah yang dikotori tersebut.
Mengotori fasilitas sekolah saja sudah termasuk pelanggaran, jika ditambah dengan meneror / melakukan bullying, berarti melakukan double pelanggaran. Nah, itulah yang sedang marak baru-baru ini, yaitu meneror melalui meja di kelas-kelas. Modusnya adalah menuliskan pesan teror dengan mencantumkan nama orang yang dituju di meja yang sekiranya sering ditempati oleh yang bersangkutan. Hal tersebut tentu menjadikan kita yang tidak sengaja membaca pesan teror tersebut merasa risih dan terganggu.

Usaha yang dilakukan pihak sekolah menurut saya juga sudah lumayan banyak. Mengampelas meja sudah berkali-kali dilakukan. Namun, coretan tersebut sifatnya seperti parasit, satu dihapus, maka akan muncul lebih banyak coretan di tempat lain.
Dan, coretan-coretan itu  seolah adalah budaya turun temurun. Jadi sekalipun generasi "kreatif" tersebut sudah lulus semua, pasti muncul generasi penerus yang baru. Dengan begini, coretan-coretan di meja tersebut tidak akan ada habisnya dan mungkin malah bertambah "kreatif". Tentu budaya yang seperti ini bukan budaya yang pantas diturunkan kakak kelas kepada adik-adiknya.

Aku percaya, oknum-oknum pencoret meja tersebut sebenarnya orang-orang kreatif. Hanya saja, mereka belum dapat membedakan mana media yang seharusnya mereka gunakan untuk menuangkan ide-ide mereka itu. Bisa jadi karena media yang mereka gunakan untuk "kanvas" mereka kurang, jadi tangan jail mereka mulai merambah ke tempat yang lain seperti meja kelas, contohnya. Bisa juga karena kurangnya rasa tanggung jawab dan rasa memiliki. Kedua hal tersebut dapat terjadi salah satunya karena "moving class" ini membuat siswa merasa tidak bertanggung jawab terhadap kelas yang ditempatinya karena hanya sekadar "numpang" dan bukan merupakan kelas miliknya. Padahal harusnya kita sebagai warga sekolah secara alami merasa bertanggung jawab terhadap kebersihan dan kenyamanan sekolah kita, baik itu moving class maupun tidak. Dan, kreatif memang baik apabila di tempat yang tepat dan kreatif mengenai hal yang tepat pula.

Friday 12 September 2014

Serial Story : The Ghost Lover.

The Ghost Lover
by Nadine Orionna

CHAPTER ONE : CAN YOU SEE ME?

Perkumpulan yang kuhadiri setiap hari sepulang sekolah memang sedikit konyol. Maksudku, perkumpulan tersebut dihadiri oleh orang-orang yang sama setiap harinya dan topik yang dibicarakan juga selalu sama. Konyol memang, tapi aku tidak pernah absen dan di sinilah aku sekarang, di rumah Emily bersama dengan Abigail, Diana, dan Georgia yang duduk membentuk sebuah lingkaran kecil.

"Hey, kau tahu kalau Liam sekarang ini dekat dengan Isabelle?" ujar Georgia membuka 'pertemuan' konyol kami. Semua terdiam, entah berpikir bahwa informasi Georgia tidak penting, atau berpikir bagaimana caranya pura-pura tertarik dengan informasi itu. Aku menghela napas panjang, seakan semua beban yang mengganjal dipikiranku akan runtuh hanya dengan satu tarikan napas saja. "Guys, ayolah... sekali-kali aku ingin membicarakan yang lain. Aku bosan menggosip tentang pasangan-pasangan di sekolah yang sedang tenar." akhirnya aku buka suara. Semua mengangguk, mengamini pernyataanku barusan. Meskipun tanpa anggukan dari mereka, aku yakin mereka setuju. Kau tahu kan kata orang dulu bahwa seorang sahabat, meskipun tidak berkata-kata akan tetap memahami sahabatnya? kurasa itu yang kualami saat ini.

"Baiklah, kebetulan aku ingin melengkapi data penelitianku. Jadi aku membutuhkan beberapa jawaban dari kalian." Emily mengeluarkan setumpuk kertas dari file-holder merah muda miliknya.
"Pertama-tama, Caitlin, apa ketakutan terbesarmu?" Aku merapatkan bibir, menahan kata 'ketinggian' keluar dari mulutku. Sejak kecil aku memang tidak bisa berdiri di atas ketinggian lebih dari tiga meter. Aku pernah membaca di sebuah brosur kesehatan bahwa ketakutan seperti itu disebut phobia dan sampai saat ini belum ada obatnya kecuali pikiran kita sendiri. "Ketinggian" kataku. Setelah kupikir-pikir takut ketinggian bukanlah hal yang memalukan, mengingat banyak juga orang dewasa yang takut pada ketinggian.
"Jadi kau tidak takut hantu, monster, atau sejenisnya?"
"Tidak. Memang kenapa? hal semacam itu munculnya hanya dari pikiranmu saja. Mereka tidak nyata" jawabku enteng. "Oya, memang penelitian macam apa ini?"
Emily menuliskan beberapa kalimat di kertasnya lalu memandangku heran. "Memangnya aku belum cerita kalau klub karya ilmiah-ku menugaskan aku untuk membuat penelitian tentang jenis ketakutan seseorang?" Emily malah balik bertanya. Aku mengangkat alis, menampakkan wajah menyerah. Kadang banyak hal yang kupikirkan sampai aku melupakan hal-hal kecil seperti klub karya ilmiah Emily. Kami berlima adalah gadis dengan kepribadian yang sangat bertolak belakang. Abigail adalah pecinta seni, buku matematika bagian belakangnya penuh dengan coretan gambar-gambar aneh. Diana dan Georgia, bagi mereka tiada hari tanpa menggosip! Artis, bintang sekolah, cowok, sampai orang paling tidak populer di sekolah saja mereka jadikan bahan menggosip. Kalau gadis berkacamata dengan rambut ekor kuda di hadapanku ini, dia penggila ilmu pengetahuan. Emily bahkan masuk ke ekstrakurikuler yang tidak diminati oleh anak-anak kebanyakan, Karya Ilmiah Remaja. Dan aku? Biasa. Setidaknya hanya itu yang bisa kudeskripsikan dari diriku. Segala aspek diriku kesannya sangat biasa. Tidak menonjol. Meski begitu, kami sudah bersahabat selama tujuh tahun, aku sendiri tidak mengerti apa yang menjadikan persahabatan kami bertahan sangat lama.
Biasanya kami melakukan pertemuan ini selama dua jam, berarti ini waktunya aku pulang.
nadineorisu.blogspot

Hawa dingin langsung menyergap ketika aku keluar dari rumah Emily. Musim gugur adalah salah satu musim yang tidak kusukai. Hujan kadang tiba-tiba datang tanpa dapat diduga, seperti saat ini. Jalanan ramai dipenuhi pegawai kantoran yang baru pulang bekerja. Kebisingan kendaraan berpadu dengan suara air hujan yang membentur tanah. Suasana kota seperti ini yang seringkali membuatku berpikir untuk pindah kota saja ketika aku lulus SMU. Jarak rumahku dengan rumah Emily dapat ditempuh dalam waktu sepuluh menit
dengan taksi, tapi dalam keadaan jalanan macet seperti ini kemungkinan perjalanan akan dua kali lipat lebih lama. Lagipula, taksi pasti dipenuhi oleh pekerja kantoran yang akan pulang ke rumah Akhirnya jalan kaki menjadi pilihan terakhirku. Untung saja aku tidak membawa buku-buku penting di dalam tas, sehingga kehujanan tidak jadi masalah buatku.

Baru saja aku akan melewati Buckingham street, terdengar suara ledakan dari arah pukul tiga. Tapi suaranya tidak mirip sebuah ledakan, melainkan seperti suara tabrakan. Aku menoleh ke kiri, dan menemukan sebuah mobil berlumuran darah di bagian depan. Aku tidak dapat melihat apa yang ditabrak mobil sedan tersebut karena terlalu banyak orang mengerumuninya.

"Maaf nona, kau dapat melihat siapa yang ditabrak itu?" seseorang menepuk pundak kananku. Aku menggeleng tanpa menoleh. "Aku tidak tahu. Terlalu ramai disana" kataku, kali ini menatap orang tadi. Seorang lelaki yang tingginya kurang lebih delapan inci di atasku menunjukkan air muka cemas. Rambut pirang gelapnya terlihat acak-acakan dan kaus kelabunya basah karena keringat dan air hujan. Tidak lama setelahnya, kerumunan orang mulai berkurang. Aku memanfaatkannya untuk memuaskan hasrat ingin tahuku.

"Sepertinya ia sudah meninggal." "Sepertinya begitu." kedua orang wanita paruh baya tampak prihatin menatap mobil dihadapan mereka. Setelah kedua wanita tersebut menyingkir, aku bisa tahu apakah atau lebih tepatnya siapakah yang menjadi korban mobil sedan tersebut. Seorang pria terkapar di jalanan dengan motornya yang juga sudah setengah hancur.
nadineorisu.blogspot
"Yah.. ternyata aku telah mati" kata lelaki rambut pirang dibelakangku tadi. "Ma-maksudmu?" Aku menoleh dengan tatapan horor. Jantungku berdegup kencang. Seorang polisi melepas helm si korban tabrakan, dan tampaklah wajah lelaki dengan rambut pirang. Ciri-cirinya sama dengan orang asing yang baru berbicara denganku. Seorang polisi datang lagi dan meraba-raba leher kiri korban. Setelah beberapa kali mengecek, akhirnya mereka memasukkan korban ke dalam kantong berwarna kurning, kantong jenazah.

"Aku baru saja tabrakan, semuanya terasa hitam dan ketika aku bangun, aku dapat melihat tubuhku terkapar di jalanan" pria tadi kembali buka suara. Perutku serasa dihantam sesuatu yang keras. Jika pria ini sudah meninggal, lalu aku berbicara dengan siapa? Pikiran-pikiran bergulat di benakku. Rasanya tidak masuk akal.

"Hey tunggu. Kau berbicara denganku. Kau bisa melihatku?" lelaki tadi membelalakkan mata, tak percaya. Jantungku berdebar sangat kencang, aku yakin sebentar lagi pasti jantungku meledak.

to be continued...

Friday 5 September 2014

BOOK REVIEW : The Fault In Our Stars

As a book hunter, The Fault In Our Stars a.k.a TFIOS pasti nggak asing. Apalagi setelah film layar lebar berjudul sama melejit di box office. Semua orang, terutama para remaja cewek, SEMUANYA ngomongin tentang TFIOS. Bahkan sebelum film-nya ditayangkan di bioskop! Tapi sedihnya, banyak yang nggak tau kalau film yang mereka tonton itu sebenarnya diadaptasi dari novel karangan John Green. Aku sendiri baru selesai membaca novel itu sekitar beberapa bulan yang lalu. Waktu itu, banyak review-review bagus tentang novel tersebut dan bikin aku cukup penasaran. TFIOS sendiri terbit pada bulan Januari 2012, dan waktu itu menjadi best seller internasional. Emang agak telat sih, soalnya aku sendiri baru tau TFIOS di awal 2014 dan waktu itu aku beli yang versi internasional / pake bahasa inggris. Tanya kenapa? karena aku dari awal memang nggak minat untuk beli yang versi bahasa indonesia, bukan karena mau gaya-gayaan, tapi covernya ituloh-_- bukan cover originalnya, malah lebih ke arah buku cerita anak-anak daripada novel young-adult karangan seorang John Green . Dan yang lebih parah lagi, terjemahannya bikin kita garuk tembok. Anyway, meskipun di luar sana sudah banyak orang yang memberikan review tentang buku ini, aku akan tetap menulis review versi-ku sendiri.

Seperti yang bisa kalian tebak, The Fault In Our Stars memang mengisahkan tentang penderita kanker. Tapi ini bukan seperti cerita kanker biasanya, percayalah ;). Pujian pantas dialamatkan kepada John Green, karena tokoh Hazel Grace Lancaster sebagai seorang pencerita dalam novel ini dapat tergambarkan dengan baik. Ketika membaca TFIOS, kita benar-benar dapat mendalami emosi seorang Hazel sebagai seorang gadis 16 tahun dengan tumor di paru-parunya. John Green juga sukses membuat Augustus Waters pantas
dinobatkan sebagai salah satu best fictional boyfriend.

TFIOS juga membuat mataku berair bukan sekali-dua kali saja, tapi sering! Puncaknya pada waktu Hazel membacakan eulogy-nya untuk Gus pada waktu pre-funeralnya Gus. Novel ini dipenuhi dengan bumbu humor sarkastik dimana-mana. Dan pada versi inggrisnya, tidak banyak bagian yang dipotong / disensor karena penggunaan kata yang kurang sopan. Justru karena itulah yang membuat TFIOS menarik. Sisi blak-blak an John Green itulah yang bukannya membuatku risih, tapi jadi semakin tertarik dengan novel tersebut.
Meskipun beberapa kali menangis, Hazel sendiri bukanlah tipe cewek yang lemah. Dan keinginannya untuk meninggalkan kesan di dunia ini sebelum dia meninggal sangat membuat terkesan.
Tapi dugaanku tentang tokoh Peter Van Houten kayaknya agak meleset. Dan pada bagian dimana Peter menolak Hazel dan Gus waktu mereka mengunjungi Peter di Amsterdam bikin aku (dan pastinya kalian juga) pengin banget mencekik dia-_- serius!

Dan ketika aku sampai di halaman akhir, what the heck? secepat itukah? ketika sampai di halaman-halaman akhir rasanya berat sekali berpisah dengan novel amazing ini. Memang banyak yang bilang kalau TFIOS ini ending-nya gantung. Tapi nggak juga menurutku. Surat Augustus kepada Peter Van Houten tentang Hazel sangat pas sebagai penutup dari novel ini. Quotes yang tersebar dimana-mana di novel ini. Novel ber-cover biru ini juga berhasil membuktikan bahwa cerita tentang remaja bukan cuma cerita kosong yang bodoh dan tidak berbobot, tapi juga cerdas dan menginspirasi.

Jujur saja, ketika menonton film TFIOS, aku agak kecewa. Banyak adegan-adegan dalam novel yang tidak ada dalam film-nya. Tapi overall, film yang dibintangi Shailene Woodley, Ansel Elgort, dan Nat Wolff itu sudah sangat bagus. Shailene benar-benar menggambarkan sosok Hazel, namun Ansel sepertinya tidak terlalu cocok dengan perannya sebagai Gus. Bukan karena aktingnya yang tidak maksimal, tapi lebih ke penampilan fisiknya. Dalam novel, berkali-kali disebutkan bahwa Gus memiliki mata yang biru, nah pertanyaannya, di mana mata biru yang bikin Hazel tertarik itu? Haha. Tidak sampai disitu saja, tokoh Isaac yang diperankan oleh Nat Wolff benar-benar berbeda seperti apa yang kubayangkan sewaktu membaca novelnya. Rambut blonde Isaac dan tubuh kurusnya sama sekali tidak ada dalam Nat.
Tapi bagian di mana Hazel membacakan eulogy-nya untuk Gus pas pre-funeralnya si Augustus, tetep sukses bikin aku nangis~ Setting Amsterdam di film juga kurang lebih sama kayak yang aku bayangin waktu baca novelnya.
Soundtrack yang ada di film TFIOS juga asik-asik. Terutama Ed Sheeran - All Of The Stars, aaawww!

Well, semoga review-ku tentang TFIOS ini bisa ngasih referensi buat kalian :))) see ya next time!

"My life is a roller-coaster that only goes up" -John Green







source : +Instagram itsnadineorionna